“Penggunaan anggaran tidak akan lagi didasarkan pada fungsi masing-masing satuan kerja (money follow
function) seperti yang berlaku selama ini, tapi harus
berorientasi pada sektor prioritas (money follow program).”
-- Dermawan -- Sekretaris Daerah Aceh |
Sekretaris
Daerah Aceh, Dermawan menegaskan bahwa perencanaan yang matang untuk sebuah
proses pembangunan akan bisa menghindari praktik-praktik korupsi.
Ia juga mengingatkan kepada para pejabat pemerintahan dan pelaku pembangunan untuk terus berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya mulai dari proses mekanisme perencanaan awal hingga tahap pelaksanaan program. Hal ini dikarenakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Aceh sebagai salah satu daerah prioritas dalam pengawasan praktek korupsi.
Ia juga mengingatkan kepada para pejabat pemerintahan dan pelaku pembangunan untuk terus berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya mulai dari proses mekanisme perencanaan awal hingga tahap pelaksanaan program. Hal ini dikarenakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Aceh sebagai salah satu daerah prioritas dalam pengawasan praktek korupsi.
Hal
itu disampaikan Sekda Dermawan saat membuka Forum Gabungan SKPA dan Pra
Musrenbang Tahun 2016 di Aula Bappeda, Banda Aceh, Kamis (7/4/2016).
Dalam
kesempatan ini juga, Sekda turut mengingatkan para pegawai pemerintahan yang
terlibat dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan agar dapat
menyelaraskan usulan program dengan kebijakan pembangunan nasional 2017 dan
Nawa Cita.
Secara
garis besar, sebut Sekda, prioritas pembangunan nasional itu disusun dalam
empat dimensi utama, yaitu: Dimensi pembangunan manusia, Dimensi pembangunan
sektor unggulan, Dimensi pemerataan dan kewilayahan, dan Dimensi pembangunan
untuk kondisi yang dianggap perlu.
Guna
mendukung pencapaian yang maksimal dari sasaran pembangunan tersebut, Sekda
mengajak seluruh pemerintah daerah agar dapat menggunakan pendekatan yang
holistik, tematik, integratif dan spasial serta memprioritaskan pembangunan di
sektor infrastruktur dan ekonomi guna meningkatkan kesempatan kerja serta
mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarwilayah.
“Menurut
arahan dari Presiden RI, penggunaan anggaran tidak akan lagi didasarkan pada
fungsi masing-masing satuan kerja (money follow function) seperti yang berlaku
selama ini, tapi harus berorientasi pada sektor prioritas (money follow
program),” katanya.
Dengan
kebijakan ini, Dermawan mengatakan akan ada pengurangan anggaran pada SKPA
tertentu, dan akan ada penambahan anggaran pada SKPA lainnya, dengan
mempertimbangkan skala prioritas pembangunan nasional dan 10 prioritas
pembangunan sebagaimana tercantum di dalam RPJM Aceh 2012-2017.
“Dengan
ada pra musrenbang ini, saya harap seluruh pejabat pemerintahan dapat
menghasilkan rumusan rancangan pembangunan yang terbaik dan menjadi kesepakatan
bersama untuk dituangkan ke dalam rancangan RKPA 2017 yang memang berdasarkan
kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan, dan benar-benar dapat memperhatikan
aspek pemerataan, keadilan, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Senada
dengan itu, Kepala Bappeda Aceh Zulkifli juga menegaskan bahwa forum SKPA dan
pra musrenbang merupakan ajang untuk menunjukkan taat komitmen. “Komitmen
membuat perencanaan yang holistik, terintegrasi dan tematik, jadi tidak ada
program yang tercecer di luar mekanisme yang ada,” ujarnya.
Selain,
sebut Zulkifli, pelaksanaan Forum Gabungan SKPA dan Pra Musrenbang ini juga merupakan
bagian dari proses perencanaan, yang mempunyai kedudukan dan fungsi penting
dalam rangka meningkatkan konsistensi dan sinkronisasi kebijakan, program, dan
kegiatan antara pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota untuk menyusun
rencana kerja Pemerintah Aceh tahun 2017.[yayan]
Prioritas dan sasaran pembangunan nasional tahun 2017 disusun dalam beberapa dimensi utama: |
|
Arah dan Kebijakan Pembangunan Aceh tahun 2017: |
|
0 Comments