Pemuda Harus Berdaya Saing



“Pesatnya perkembangan teknologi informasi, ibarat pisau bermata dua yang di satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi yang memungkinkan pemuda meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keahlian, sehingga mampu meningkatkan daya saing.

-- Muzakir Manaf --

Wakil Gubernur Aceh

WAKIL Gubernur Aceh, Muzakir Manaf mengajak generasi muda Aceh agar kuat menghadapi dampak negatif globalisasi serta proaktif dalam penguatan perdamaian dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan di tengah-tengah masyarakat. “Pemuda Aceh harus kuat dan tangguh dalam menghadapi dampak yang tidak baik dari globalisasi,”kata Muzakir Manaf.
Ajakan itu disampaikan Wagub saat mengisi materi Latihan Kader III Advance Training Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Aceh, digedung UPTD-BPTP Dinas Perkebunan Aceh, Banda Aceh, Sabtu (9/4/2016).
Menurut Wagub, pesatnya perkembangan teknologi informasi, ibarat pisau bermata dua yang di satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi yang memungkinkan pemuda meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keahlian, sehingga mampu meningkatkan daya saing. Namun pada sisi yang lain membawa dampak yang bersifat destruktif.
Dampak-dampak merusak yang terjadi kata dia, antara lain narkoba, pergaulan bebas hingga terorisme yang dengan mudah masuk dan tak dapat dibendung. Fenomena lainnya, sebut Wagub, terkait pengelolaan pengelolaan sumber daya alam yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan. 
“Khusus narkoba, sudah sangat mengkhawatirkan di Aceh saat ini dan saya mengajak kalangan pemuda untuk sama-sama memberantas narkoba yang akan menghancurkan generasi kita,”pinta Wagub.
Mantan panglima GAM ini juga menyebutkan, ada tiga kata kunci agar peran pemuda berjalan efektif sebagaimana diharapkan masyarakat, yaitu pekerja keras, bertanggungjawab dan mampu menjadi figur teladan dalam pembinaan moral. “ Insya Allah, masa hadapan pemuda seperti inilah yang menjadi pemimpin yang diandalkan dinegeri kita ini,” katanya.

Pria yang kerap disapa Mualem ini juga berharap, HMI Aceh mampu melahirkan generasi muda dan pemikir-pemikir idealis. Secara eksternal, HMI diminta pula untuk aktif menyebarkan dan memperjuangkan kebenaran di dalam sendi-sendi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Selain itu, pola pikir yang terlalu mengagungkan materi dan duniawi harus diubah menjadi paradigma yang mengedepankan kepribadian yang responsif terhadap dinamika perubahan sosial. [ridha]

Post a Comment

0 Comments