Tafakkur Oleh: Ir. Faizal Adriansyah, M.Si
Sesungguhnya terlalu banyak nikmat yang diberikan oleh
Allah kepada kita setiap waktu. Kesemua nikmat ini diberikan secara percuma
tanpa meminta balasan daripada
kita. Nikmat Allah adalah sesuatu yang
tidak dapat kita hitung karena begitu
banyak dan besarnya, bahkan Allah menyatakan dalam Al Quran jikalau manusia
ingin menghitung nikmatNya nicaya
tidak akan sanggup
menghitungnya Dan DIA telah
memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan
kepada-NYA. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tiadalah dapat kamu
hitungkan. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari nikmat
Allah (QS. Ibrahim: 34 ). Didalam ayat ini Allah SWT juga
menyatakan bahwa ketika manusia tidak bersyukur maka manusia tersebut jatuh
dalam kedzaliman, karena menjadi manusia yang melupakan Allah, dia telah lupa
bahwa Allah yang telah menciptakannya dan memberi segalanya dalam kehidupan
ini.
Terhadap
nikmat Allah tersebut kita diminta untuk menampakkannya bukan untuk pamer dan
sombong tetapi dalam bentuk kesyukuran sebagaimana firmanNya dalam Surah Ad
Dhuha ayat 11 Adapun nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau sebut-sebutkan
(dan zahirkan) sebagai bersyukur kepadaNya. Rasulullah SAW juga bersabda
bahwa menyebut-nyebut nikmat Allah adalah bersyukur, meninggalkannya
berarti ingkar nikmat. Siapa yang tidak mensyukuri nikmat yang sedikit
berarti dia tidak mensyukuri nikmat yang banyak; dan siapa yang tidak bersyukur terhadap orang lain
berarti dia tidak bersyukur kepada Allah.
Semua
nikmat yang Allah berikan kepada kita kelak akan ditanya oleh Allah untuk apa
digunakan sebagaimana firmanNya dalam surah At Takasur ayat 8 kemudian kamu
benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan. Demikian pula
dalam hadist Rasulullah saw dari Abi
Barzah al-Aslami, r.a, Tidak
bergeser kaki seorang hamba sehingga ia akan ditanya tentang empat perkara
(yaitu):(1) Tentang umurnya untuk apa ia habiskan?; (2) Tentang
ilmunya untuk apa ia amalkan?; (3)Tentang hartanya darimana
ia dapatkan dan kemana ia belanjakan?; dan (4) Tentang
badannya untuk apa ia gunakan?. (Riwayat At Tarmidzi)
Dimuat di edisi cetak - TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 30 | Maret 2013
0 Comments