Sektor Peternakan Butuh Perhatian Serius

“Kayanya potensi sumberdaya alam tidak
sepenuhnya mampu mengangkat peternakan
sebagai sektor yang berdikari dan memiliki 
pengaruh yang cukup besar terhadap 
perekonomian Aceh,”

 -- Marthunis Muhammad --
Kabid Ekonomi Bappeda Aceh
pEMBANGUNAN sektor peternakan di Aceh saat ini menjadi isu sentral yang layak untuk dikembangkan. Pengembangan sektor ini didukung oleh potensi alam Aceh yang memiliki luasan kawasan peternakan dengan ketersediaan padang rumput hijau yang menjadi sumber pakan bagi ternak.
“Namun, kayanya potensi sumberdaya alam tersebut tidak sepenuhnya mampu mengangkat peternakan sebagai sektor yang berdikari dan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap perekonomian Aceh,” kata Marthunis Muhammad, Kabid Ekonomi Bappeda Aceh, kepada Tabangun Aceh, beberapa waktu lalu.
Hal ini, kata Marthunis, terlihat dari kontribusi peternakan terhadap PDRB Aceh saat ini hanya mencapai 5,23 persen. Untuk itu, ke depan sektor peternakan perlu mendapat perhatian khusus agar PDRB dari sektor ini meningkat.
Tidak hanya pada kontribusi peternakan, sejumlah populasi ternak di Aceh juga mengalami penurunan berdasarkan jumlahnya, baik ternak ruminansia maupun non ruminansia. Contohnya, sapi potong yang merupakan ternak ruminansia, populasinya saat ini mencapai 404.221 ekor dan rata-rata terus mengalami penurunan sebesar 23 persen dari tahun 2012.
“Padahal berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan populasi ternak tersebut, mulai dengan pengadaan bibit hingga melakukan pengembangan terhadap kawasan peternakan,” ujar Marthunis. 
Marthunis menambahkan, saat ini peningkatan jumlah populasi ternak terkendala pada sistem distribusi bibit serta tata niaga yang belum berpihak kepada peternak. Sebagian besar jumlah bibit yang disalurkan bukan merupakan hasil dari perkembangbiakan sapi lokal, namun sistem logistik penyaluran bibit tersebut dikirim dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya di Aceh. Kondisi tersebut hanya memberikan pergeseran pada populasi tanpa harus menambah jumlahnya.
Menyikapi masalahan tersebut, pemerintah dalam hal ini Bappeda Aceh selaku leading sektor pembangunan terus melakukan berbagai upaya, salah satunya adalah menggelar lokakarya peternakan bertajuk upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada daging berkelanjutan. Melalui kegiatan ini diharapkan ditemukan solusi guna mengatasi permasalahan kekurangan jumlah populasi ternak dan memperbaiki sistem tata niaga peternakan yang selama ini terjadi dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait termasuk peternak. (hasfiandi)
Dimuat di edisi cetak - TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 51 | OKTOBER 2015

Post a Comment

0 Comments