“Bantuan untuk nelayan tersebut,
harus betul-betul menjadi sarana peningkatan produksi ikan tangkap Aceh,”
-- Marthunis --
Kabid
Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan Bappeda Aceh
Selain membangun
industri yang mendukung peningkatan produksi nelayan, Pemerintah Aceh juga
terus menguatkan peran lembaga nelayan, meningkatkan kualitas SDM dan
mengembangkan penggunaan teknologi tangkap yang lebih modern.
Kabid Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan Ketenagakerjaan Bappeda
Aceh, Marthunis mengatakan, Untuk mengenjot produksi perikananan tangkap,
Pemerintah Aceh terus memprogramkan armada tangkap (kapal) bagi nelayan.
Sejumlah armada yang representative, akan diupayakan untuk mengoptimalkan
potensi bahari disepanjang garis pantai Aceh, yang mencapai 1.666 km.
“Bantuan untuk nelayan tersebut, harus betul-betul menjadi sarana
peningkatan produksi ikan tangkap Aceh,” terangnya.
Tahun 2013, Pemerintah Aceh telah mengadakan 40 unit kapal dengan
kapasitas 40 GT. Rinciannya, untuk nelayan di Kabupaten Bireuen adalah sebanyak
10 unit, yang sebagian besar ditempatkan di Kecamatan Jeunib. Begitu juga
dengan Kabupaten Aceh Besar (3 unit) yang semuanya diperuntukkan bagi KUB nelayan
daerah yang berlokasi di Aneuk Galong. (Lihat grafik bawah).
Dalam mendukung
pengembangan perikanan tangkap di Aceh, Pemerintah Pusat juga telah memberikan
bantuan 27 unit kapal Inkamina. Terdiri atas 12 unit kapal Inka Mina ukuran
>30 GT dan 9 unit Kapal Inka Mina
>30 GT serta 6 unit kapal Inka Mina ukuran 10-30 GT. Selain kapal ikan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga memberikan bantuan program PUMP
Perikanan Tangkap untuk 130 Kelompok Usaha Bersama (KUB). (hasfiandi)
Dimuat di edisi cetak - TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 50 | SEPTEMBER 2015
0 Comments