Aceh Harus Bisa Jadi Pelopor Pengguna TTG

Pembukaan Pekan Inovasi TTG di Banda Aceh, 8 Oktober 2015. | Foto: Humas Aceh


“Tinggal saja bagaimana kita bisa mengembangkannya dengan baik, jangan habis ditemukan, kemudian tak dikembangkan. Padahal itu dibutuhkan oleh masyarakat.”

-- Zulkifli --
Kepala BPM Aceh


untuk meningkatkan kehidupan perekonomian desa, pemerintah akan terus mengembangkan aneka teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat desa di Aceh. Seiring dengan semakin membaiknya kondisi keamanan, masyarakat Aceh semakin leluasa berekspresi menciptakan teknologi tepat guna untuk menggerakkan usaha rumah tangga.
Pelaksanaan Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) Desa/Kelurahan dan Gelar Karya Teknologi Tepat Guna (TTG) XVII Tingkat Nasional tahun 2015, di Banda Aceh, diharapkan akan menambah pengetahuan dan motivasi masyarakat Aceh untuk terus berkarya. Pada akhirnya, Aceh diharapkan menjadi pelopor Teknologi Tepat Guna untuk kemandirian masyarakat.
“Tinggal saja bagaimana kita bisa mengembangkannya dengan baik, jangan habis ditemukan, kemudian tak dikembangkan. Padahal itu dibutuhkan oleh masyarakat,” kata Zulkifli, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh, di sela-sela Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) Desa/Kelurahan dan Gelar Karya Teknologi Tepat Guna (TTG) XVII Tingkat Nasional di Banda Aceh, pekan lalu.
Saat ini, sebut Zulkifli, banyak masyarakat Aceh yang sudah menemukan berbagai macam bentuk teknologi tepat guna, namun masih belum digunakan secara optimal. “Mungkin kendalanya pada saat pengembangan dan mengenalkan secara luas kepada masyarakat, dan ini perlu terus didorong sehingga teknologi tepat guna bisa dimanfaatkan oleh warga-warga didesa,” katanya.
Teknologi Tepat Guna (TTG) sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan harus berada di tengah-tengah masyarakat, karena sifatnya efektif dan efisien. “Kita harapkan semua desa di Aceh bisa menggunakan teknologi tepat guna yang kini banyak bermunculan, apalagi banyak juga teknologi ini diciptakan sendiri oleh putra-putri Aceh yang sudah disesuaikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri,” jelas Zulkifli.
Pemerintah, sebut Zulkifli selalu memberi dukungan terhadap temuan-temuan yang didapat oleh masyarakat. Karena ini memang menjadi kebutuhan warga, terutama warga yang tinggal di pedesaan.
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) semestinya bisa jadi jalan keluar untuk pengentasan kemiskinan dan penganguran. Konsep besar itu idealnya berlaku di semua daerah. Demi mendekatkan konsep dan realisasi maka inovasi teknologi yang dibuat harus berorientasi kepada kebutuhan masyarakat.
“Inovasi harus sesuai kebutuhan, mudah diterapkan, memberikan nilai tambah ekonomi, serta tidak merusak lingkungan,” ujar Zulkifli, pertengahan Oktober 2015 lalu.
Diharapkan kegiatan PIN Desa/Kelurahan dan Gelar TTG 2015 memberi pengaruh terhadap daerah, terutama memotivasi putra-putri daerah agar lebih mengembangkan ilmu dan inovasi yang dimiliki.(yayan zamzami)
Dimuat di edisi cetak - TABLOID TABANGUN ACEH - EDISI 51 | OKTOBER 2015

Post a Comment

0 Comments