MENTERI Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, menegaskan bahwa pemerintah juga akan memfokuskan pembangunan Indonesia yang dimulai dari daerah pinggiran, terutama kawasan di luar pulau Jawa. Alokasi pembangunan tahun ini akan lebih difokuskan pada Indonesia bagian timur, terutama kawasan Nusa Tenggara Timur.
Hal ini ditegaskan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil saat membuka rapat kerja nasional VII Asosiasi Bappeda Provinsi seluruh Indonesia di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat,Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (14/3/2016).
Sofyan Djalil mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para Bappeda dari seluruh Indonesia bisa saling berbagi dan mempelajari berbagai pengalaman dalam perencanaan pembangunan dari berbagai daerah di Indonesia.
“Rakernas ini menjadi ajang sharing dan diskusi soal perencanaan program pembangunan. Apa keunggulan di daerah lain bisa saling mengisi, dan diterapkan di daerah lain juga. Misalnya, ide kreatif di Provinsi Aceh bisa ditiru oleh Provinsi Bali, atau ide kreatif di Kalimantan bisa ditiru dan diterapkan di Provinsi Papua,” ujar Sofyan Djalil.
Dalam Forum Rakernas ini diharapkan para pimpinan Bappeda bisa bertukar pikiran terkait perencanaan, dalam forum ini kan para peserta bisa membagi pengalaman terkait perencanaan di daerahnya masing-masing.
Selama ini, sebut Sofyan Djalil, pemerintah pusat telah melakukan evaluasi terkait penggunaan regulasi perencanaan yang berlaku untuk semua daerah di Indonesia.
Pemberlakuan sistem perencanaan yang berlaku sama di setiap daerah tersebut kata dia, belum mampu menjawab semua permasalahan kebutuhan pembangunan di setiap daerah di Indonesia.
“Selama ini kita dorong pemberlakukan aturan satu untuk semua tapi yang terjadi sebenarnya aturan tersebut cocok untuk jawa tidak cocok NTT, cocok untuk Kalimantan belum tentu cocok untuk Papua,” ujar menteri asal Aceh ini.
Perlu adanya diservikasi sistem perencanaan yang harus dikembangkan oleh semua daerah di Indonesia berdasarkan kebutuhan daerahnya masing-masing.
Forum Rakernas Asosiasi Bappeda yang sedang di gelar di Labuan Bajo saat ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebagai wadah untuk bertukar pikiran lintas daerah terkait sistem perencanaan pembangunan ke depan.[cek zul]
HASIL KESEPAKATAN RAKERNAS ASOSIASI BAPPEDA
PROVINSI SELURUH INDONESIA:
|
1. Program Prioritas
Pembangunan Nasional
Untuk mengurangi kesenjangan ekonomi
dan pembangunan antar wilayah hendaknya Pemerintah Pusat konsisten terhadap
pembangunan Indonesia yang ideal dari pinggiran berupa peningkatan
infrastruktur fisik dan ekonomi guna meningkatan kesempatan kerja di daerah
pinggiran/desa, mengurangi urbanisasi yang sekaligus sebagai upaya penanggulangan
kemiskinan. |
2. Pendanaan
Dalam upaya pelaksanaan pembangunan
dari pinggiran, maka terhadap daerah-daerah yang memiliki kapasitas fiskal
terbatas, Pemerintah Pusat mengintervensi pendanaan pembangunan daerah melalui
DAK, dana insentif daerah lannya, Tugas Pembantuan dan Dekon, serta
memfasilitasi pendanaan dari sektor swasta dan dunia usaha. |
3. PenguatanKelembagaan
|
4. Asosiasi Bappeda
Provinsi
|
5. Menetapkan Bappeda
Provinsi
Sulawesi Selatan
sebagai tuan rumah Rapat Kerja Nasional VIII Asosiasi Bappeda Provinsi Seluruh
Indonesia yang akan dilaksanakan pada Tahun 2017.
|
0 Comments